Showing posts with label Bab Shalat. Show all posts
Showing posts with label Bab Shalat. Show all posts

6/28/2025

Pengertian, syarat, rukun dan yang membatalkan shalat

Bumi berputar setiap hari diantara manusia yang hidup di bumi ada yang baru lahir, baru akhil baligh dan ada yang meninggal begitu seterusnya, dengan demikian setiap hari ada yang datang dan ada yang pergi kembali menghadap Allah SWT.

yayasan rsalikin, jalan menuju surga
Dalam artikel ini saya mencoba berbagi ilmu tentang Pengertian, syarat, rukun dan yang membatalkan shalat bagi pemula yang baru akhil baligh dan sedang mencari ilmu dalam bab shalat sebagai pegangan hidup di dunia dan di akhirat kelak, maka tidak ada salahnya untuk terus mebaca artikel ini sampai selesai, dan jika masih kurang silahkan mencarinya di situs lain.   
Makna shalat menurut bahasa adalah berdo’a, dan menurut syara (kata Imam Rafi’i) adalah perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan Takbiratul Ihram dan di akhiri dengan salam sesuai ketentuan syarat-syarat yang khusus (Fathul Qarib)

A.Syarat-syarat Shalat

1.Beragama islam
Orang murtad tidak wajib shalat, tapi manakala ia kembali masuk islam wajib mengqadla’ shalatnya. orang kafir tidak wajib shalat tapi manakala ia masuk islam tidak wajib mengqadla’ shalat.
2.Sudah baligh dan berakal
3.Suci dari hadats besar dan kecil
4.Suci dari Najis seluruh badan, pakaian dan tempat shalat
5.Menutup aurat
6.Menghadap kiblat
7.Sudah masuk waktu shalat yang akan dikerjakan
8.Mengetahui kefardluannya shalat
Dalam niat shalat wajib menyebut fardlu atau sunnat, tidak sah shalat seseorang bila menamakan shalat fardlu dengan I’tiqad niat shalat

B. Rukun-Rukun Shalat

Rukun shalat dikerjakan di dalam shalat dan nanti akan lebih diperinci pada bagian tata cara shalat disertai bacaan do’a, masing-masing shalat wajib ada yang 2 Rakaat (Shalat Shubuh), 3 Rakaat (Shalat Magrib) dan 4 Rakaat (Shalat Dhuhur, Ashar dan Isya) berikut ini rukun shalat secara umum :
1.Niat
2.Takbiratul ihram  (Allahu Akbar)
3.Berdiri pada shalat fardlu bagi yang kuasa berdiri
4.Membaca surat alfatihah
5.Ruku
6.Tuma’ninah di dalam ruku
7.I’tidal
8.Tuma’ninah di dalam I’tidal
9.Sujud dua kali
10.Tuma’ninah di dalam sujud
11.Duduk diantara dua sujud
12.Tuma’ninah di dalam duduk diantara dua sujud
13.Membaca tahiyat akhir 
14.Duduk saat tahiyat akhir
15.Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW (dilapadzan pada saat Tahiyat)
16.Mengucapkan salam
17.Tertib (berurutan dari awal sampai salam)

C. Perkara Yang Membatalkan Shalat :

1.Sebab berhadats
2.Kejatuhan Najis bila tidak langsung dihindari
3.Terbukanya aurat bila tidak langsung di tutup
4.Berbicara sehurup atau dua hurup yang bisa dipahami
5.Seluruh yang membatalkan puasa jika disengaja
6.Makan sekalipun sedikit
7.Bergerak sampai tiga kali dengan berturut-turut sekalipun tidak disengaja
8.Pindah tempat dengan melompat
Untuk meluruskan shalat boleh bergerak tidak dengan melompat, tetapi pelan-pelan walaupun lebih dari tiga kali tanpa bertutur-turut.
9.Memukul dengan keras
10.Menambahi rukun fi’li dengan sengaja
11.Mendahului imam sampai 2 rukun fi’li
12.Memperlambat gerakan dengan imam sampai terlewatkan 2 rukun dengan sengaja
13.Niat memutuskan shalat
14.Menggantungan shalat dengan sesuatu misal: “Saya nanti membatalkan shalat bila ibu
datang dari pasar ”walaupun itu tidak datang dari pasar sampai shalatnya selesai, maka shalat itu sudah batal sejak awal.
15.Berpaling dari kiblat
Lain soal bila ia shalat diatas  perahu yang arahnya sulit ditentukan, seperti ini yang penting saat takbiratul ihram menghadap kiblat, nanti kalau perahu mengarah ke arah lain yang membuat shalat tidak menghadap kiblat lagi, tidaklah membuat batalnya shalat, atau shalat diperjalanan yang tidak tahu arahnya kiblat, maka ikuti orang yang tahu (tanya) dan bila tidak ada yang membantu, maka cukup mengandalkan keyakinan bahwa arah ini kiblat.
16.Keluar dari agama islam yang disimbulkan melalui perbuatan atau perkataan

Demikian garis besar tentang Pengertian, syarat, rukun dan yang membatalkan shalat, dan jangan lupa bagian epada teman anda yang baru dan ingin belajar shalat, semoga bermanfaat

sumber : Bintang Asia( Ali Mawardi)

7/27/2018

Cara Shalat Sunat Gerhana Bulan 28 Juli 2018 (Update)

Cara Shalat Sunat Gerhana Bulan 28 Juli 2018 (Update)

Tersebar informasi bahwa malam tanggal 28 Juli 2018 akan Muncul Gerhana Bulan Total mulai dari jam 00.30- 03.30 Dini hari.
Berbagai berita dan peringatan akan adanya bahaya radiasi sehingga harus mematikan semua alat elektronik seperti HP, TV, Laptop, tersebar di medsos dan termasuk ke WA saya.

Baca berita dari BBC tentang Gerhana Bulan 2018

Namun menurut saya malam gerhana bulan ini adalah suatu keagungan Tuhan YME, sebagai umat islam justru harus mensyukuri dan berdoa kepadaNYA agar  kembali ke semula, maka dari itu sebaiknya kita harus melakukan Shalat Gerhana Bulan .

Al-Mughirah dalam kitab Bulughul Maram No. 526 berbunyi:
" Pada zaman Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah terjadi gerhana matahari yaitu pada hari wafatnya Ibrahim. Lalu orang-orang berseru, terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim. Maka Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat keduanya berdo’alah kepada Allah dan sholatlah sampai kembali seperti semula.”

Dan Allah SWT pun berfirman bahwa:

“Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukanlah karena kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh karena itu, jika kau menyaksikan gerhana bergegaslah untuk mengerjakan shalat.” (HR. Muslim).

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa shalat gerhana bulan hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) baik bagi laki-laki maupun untuk perempuan.

Waktu Terbaik Shalat Gerhana Bulan

Pelaksanaan shalat gerhana bulan sebaiknya dilakukan sejak dimulainya gerhana atau ketika bulan tertutupi hingga gerhana berakhir alias bulan terlihat seperti kondisi normal, dan boleh dilakukan sendiri atau secara berjamaah dan di tutup dengan Khutbah.

Cara Melaksanakan Shalat Gerhana Bulan

Shalat gerhana bulan dikerjakan 2 rakaat dan dalam setiap rakaat dua kali ruku'

Aisyah radhiyallahu'anha meriwayatkan:

"Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengeraskan bacaannya saat shalat gerhana bulan, beliau shalat empat kali ruku’ dan empat kali sujud." (HR. Bukhari)
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah pun menjelaskan bahwa sebelum shalat gerhana bulan dimulai, hendaklah muadzin mengumandangkan lafadz “ash shalaatu jaami’ah.”

Bacaan Niat shalat gerhana bulan SENDIRIAN

“Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa”
Artinya: 
“Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala."

Tata cara shalat gerhana bulan

Setelah membaca niat shalat gerhana bulan,maka langkah selanjutnya adalah sbb : 
1. Takbiratul Ihram.
2. Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan surat yang panjang.
3. Ruku’. Disunnahkan waktu ruku’ pertama ini agak lama atau sama seperti waktu berdiri.
4. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
5. Ruku’ lagi. Disunnahkan ruku kedua ini seperti biasanya melakukan sholat wajbi, jadi lebih pendek dari ruku yang pertama.
6. I’tidal.
7. Sujud Pertama pada rakaat pertama
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Sujud kedua pada rakaat pertama
10. Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan lainnya
11. Ruku’. (sama seperti nomor 3)
12. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya.
13. Ruku’ lagi. (Sama seperti Nomor 4)
14. I’tidal.
15. Sujud Pertama pada rakaat kedua
16. Duduk di antara dua sujud.
17. Sujud kedua Ke dua pada rakaat Kedua
18. Duduk Tahiyatul akhir.
19. Salam.

Setelah salam disunahkan untuk berdoa Sebab di waktu setelah shalat gerhana bulan adalah waktu yang mustajabah untuk berdoa dan Insya Allah Do’a nya di kabulkan.

Doa setelah shalat gerhana bulan dalam bahasa terjemahan Indonesia :

 “Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah, agar hamba takut kepadaNya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian seeorang. Maka jika engkau melihatnya, maka shalatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian” (HR. An Nasa’i shahih).

Jika Shalat Gerhana Bulan dilakukan secara berjamaah, maka ada baiknya di tutup dengan Khutbah.
Demikian Cara Shalat Gerhana Bulan 28 Juli 2018 Update, semoga  bermanfaat.

BAGIKAN KE TEMAN ANDA